Terusterang saya bingung harus memilih hanya 5 buku untuk direkomendasikan dalam tulisan ini. Setelah melihat-lihat tumpukan buku, ternyata novel memang mendominasi dari segi jumlah. Jadilah saya merekomendasikan seri novel berikut : Tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata. “mari menyusun seroja bunga seroja, hiasan sanggul, remaja putri
Contohbuku fiksi dari jenis novel dan terkenal di Indonesia seperti Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata, Dilan 1990 dari Pidi Baiq, dan masih banyak lagi. Roman juga merupakan contoh karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam alur cerita.
BenniSetiawan adalah orang di balik layar film Laskar Pelangi 2 atau yang dikenal juga dengan Edensor (2013). Film tersebut merupakan lanjutan dari petualangan Laskar Pelangi (2008) . Kisah yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata yang berfokus pada dua anak Indonesia yang menimba ilmu di Eropa ini berhasil membuat suasana yang menyentuh
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. 5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata – Pastinya sudah tidak asing lagi bukan dengan nama Andrea Hirata. Beberapa tahun yang lalu, namannya begitu familiar. Bahkan, orang yang tidak suka baca novel sekalipun tahu dengan sosoknya. Memang menarik, karena pertamakali menulis, tulisannya langsung meledak dan mengantarkan Andrea Hirata dikenal. Waktu itu novel pertama Andrea Hirata adalah Laskar Pelangi. Nah, berbicara novel-novel Andrea Hirata ternyata memberikan dampak untuk lingkungan yang bisa diteladani loh. Apa sajakah itu? Langsung saja kita simak fakta novel pertama Andrea Hirata yang kala itu sangat melegenda. 5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata Daftar Isi 11. Royalti Novel Pertama Andrea Hirata Mencapai Rp 4 Milyar2. Novel Pertama Andrea Hirata Untuk Kegiatan Sosial3. Setting Cerita Novel Pertama Andrea Hirata Menjadi Tujuan Objek Wisata4. Andrea Hirata Pejuang Pendidikan5. Laskar Pelangi Ditulis Selama 6 Bulan 1. Royalti Novel Pertama Andrea Hirata Mencapai Rp 4 Milyar Mengawali karir dunia menulis dengan menerbitkan buku berjudul laskar pelangi mampu menjadikan sosoknya dikenal. Setelah novel pertama andrea Hirata lahir, lahirlah buku-buku tetralogi berikutnya. Yaitu berjudul Sang Pemimpin, Edensor dan Maryamah Karpov. Nah dari beberapa judul tersebut, buku mana yang paling membuatmu berkesan nih? Tentu saja jawabannya berbeda-beda. Kalo saya lebih ke Edensor. Karena di sana banyak sekali pelajaran yang membuat saya mengimajinasikan seperti apa sih kota Edensor itu. Terlepas dari semua karya novel Andrea Hirata ada fakta yang lebih menarik. Jadi, bisa dikatakan karya Laskar Pelangi adalah karya sastra terlaris sepanjang sejarah di Indonesia loh. Karena penjualan buku bisa menembus eksemplar di cetakan ke-25. Tentu saja angka yang fantastis. Coba bayangkan berapa royalti yang akan diperoleh penulis? Angkanya pun fantastis. Jadi ya wajar saja jika nama Andrea Hirata begitu melegenda di kalangan para pembaca. 2. Novel Pertama Andrea Hirata Untuk Kegiatan Sosial Royalti yang berhasil dikantongi dari novel pertama Andrea Hirata mencapai Rp 4 Milyar. Angka yang Wow”. Angka tersebut ternyata tidak digunakan Andrea Hirata serta merta untuk kantong pribadi. Ternyata sebagian besar digunakan untuk kegiatan sosial. Seperti yang dikutip oleh bahwa Andrea Hirata dari hasil royaltinya menanggung biaya pendaftaran beasiswa ke 30 siswa. Tidak hanya itu, uangnya juga disumbangkan untuk membuka rumah singgah di Bandung. Dimana rumah singgah tersebut digunakan untuk memberikan pembelajaran seperti beberapa cabang ilmu seperti kimia, fisika dan bahasa Inggris dsb. Ternyata tidak hanya sekedar menulis dan menikmati uang yang sudah didapat. Tetapi masih sempat dan meluangkan untuk mendonasikan atau berbagi rejeki untuk orang lain. Hal-hal semacam inilah yang perlu kita garis bawahi. Bahwa berbagi itu tidak menjadikan harta kita habis. Dari sinilah novel pertama Andrea Hirata akhirnya terbuka dan difilmkan dan langsung disutradarai oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Nah, tahukah kamu ketika sebuah novel dibuat film, si penulis juga mendapatkan royalti dan semacamnya loh. Keuntungan memfilemkan novel, secara tidak langsung penikmat yang tidak senang dengan dunia membaca dan lebih senang menonton pun akhirnya akan mengenal dan tahu siapa penulisnya. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang mengenal penulis buku sebenarnya. Inilah yang juga dapat dijadikan sebagai trik marketing dan personal branding yang bisa kamu lakukan nih, jika konteksnya kamu juga ingin menjadi penulis terkenal. Tapi ingat ya, tidak semua penulis punya amanah dan takdir seperti Andrea Hirata. Sekali nulis langsung meledak. 3. Setting Cerita Novel Pertama Andrea Hirata Menjadi Tujuan Objek Wisata Fakta ketiga novel pertama Andrea Hirata, akhirnya Belitung menjadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi. Khusus objek wisata yang pernah digunakan untuk syuting film Laskar Pelanggi. Di sana ada beberapa objek wisata seperti pantai, tempat sekolah dan setting rumah tinggal Andrea Hirata. Isi cerita pada novel pertama Andrea Hirata hampir semua menjadi objek wisata. Misalnya pantai Tanjung Kelayang. Pantai ini memiliki khas dan airnya yang jenih. Memang masih sangat alami dan memiliki karakteristik pasir putihnya. Khas di sana juga ada batu granit raksasanya juga lo. Selain pantai, ada namannya pulau Lengkuas. Jadi pulau ini terdapat mercusuar, yang mercusuar ini dapat digunakan untuk pemandu kapal keluar masuk dari pantai. Hal yang tidak kalah menarik adalah wisata SD Laskar Pelangi yang disebut dengan SD Muhammadiyah Gantong. Jadi SD Gantong buatan saat untuk syuting, tetapi sampai saat ini bangunan ini dibiarkan saja dan sampai sekarang digunakan sebagai tujuan objek wisata. Terdapat museum yang telah di dirikan oleh Andrea Hirata. Jadi museum ini bernama museum kata. Ini adalah museum pertamakali di Indonesia, namun di Amerika museum kata sudah ada 100 kata. Isi museum berisi berbagai macam literatur dan genre. Semua lengkap, mulai dari literatur film, seni, musik, arsitektur hingga literatur anak. Karena lokasinya ada di Indonesia dan ditempat tinggalnya, Andrea pun tetap menonjolkan kearifan lokal di sana. 4. Andrea Hirata Pejuang Pendidikan Jika kamu fans berat Andrea Hirata, pasti tahu bahwa sosoknya sangat mengutamakan pendidikan. Mulai sejak kecil, Ia rela berjalan sepanjang 30 km untuk sekolah. Ternyata perjuangan menempuh pendidikan masih berlanjut sapai dewasa. Hal ini terlihat ketika Ia ingin masuk kuliah S1, Ia sangat bekerja keras agar mendapatkan beasiswa. Saat Andrea mendapatkan beasiswa Uni Eropa dan Sorbonne, ia pun juga rela untuk mencari uang dengan menampilkan pertunjukan dan menjadi patung ikan yang aduhai, ini bisa kamu baca di bukunya berjudul Edensor. Perjuangannya tidak selesai di situ. Tentu saja ada perjuangan yang panjang dan begitu melelahkan. Namun, itu sangat menarik, lucu, menegangkan dan membawa emosi pembaca seperti ikut merasakan role coster kehidupan yang sebenarnya. Perjuangan menempuh pendidikan juga diceritakan di buku Edensor, pernah Ia dan temannya hampir mati karena kedingingan. Pokoknya dengan membaca kisah novel-novel triloginya sangat mengungah semangat dan belajar kehidupan hanya dengan membaca saja. 5. Laskar Pelangi Ditulis Selama 6 Bulan Setiap penulis memang memiliki gayanya sendiri saat menulis. Salah satunya Andrea Hirata. Di Novel pertama Andrea Hirata ternyata Laskar Pelangi ditulis selama 6 bulan lamannya. padahal kita tahu isi buku laskar pelangi sangat menarik dan sastranya dapat sekali. Penulis yang tidak memiliki keterampilan akan sulit menemukan kata yang tepat dan pas untuk bukunya. Sebagai tambahan literasi, tidak hanya novel pertamanya yang mendapatkan penghargaan, semua novelnya Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karprov ternyata sampai terjual hingga luar negeri loh. Tidak hanya itu, Andrea hiratapun pernah mendapatkan penghargaan. Ia pernah mendapatkan penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2007, Paramadina Award 2009, Germany Buch Awards 2013, New York Book Festival, 2013, Best General Fiction Category, University of Warwick 2015, dan honorary Doctor of Leeter Hon DLitt. Dari beberapa penghargaan tersebut terlihat jelas bahwa Ia tidak hanya diminati secara nasional. Tetapi hingga Internasional. Meskipun banyak prestasi dan komentar positif, tentu saja tetap aja masih ada yang berkomentar miring tentang karya Andrea Hirata. Menurut saya, ini hal yang wajar, karena dalam hidup selalu ada dua sisi positif dan sisi negatif. Itulah lima fakta novel pertama Andrea Hirata dan trilogy novel lainnya. Sebagai tambahan informasi bahwa banyak sekali dampak dari karya Andrea Hirata. Sampai berdampak membukakan potensi objek wisata yang sangat banyak diminati oleh pecinta lascar pelanggi. Tentu saja, secara tidak langsung juga membantu pihak pemerintah untuk mengembangkan Sumber Daya Alam yang sudah ada di sana, dan menambah pemasukan pendapatan daerah tentunya. Bagaimana, apakah kamu pernah berfikir jika dari sebuah karya, kita bisa membukakan rejeki banyak lini. Salah satunya cerita dari novel pertama Andrea Hirata. Semoga dengan ulasan ini, kita semua semakin semangat mewujudkan menjadi seorang penulis. Terimakasih sudah menyempatkan membaca artikel 5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata, baca juga artikel lain berikut ini 1. 7 Rekomendasi Novel Best Seller 2019 2. 5 Fakta Menarik Tentang Hari Anak Sedunia Kontributor Irukawa Elisa
Problematika Sosial dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Kajian Sosiologi Sastra. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1 stuktur novel LaskarPelangikarya Andrea Hirata; 2 problematika sosial yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Bentuk penelitiannya adalah kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan akan berwujud kata-kata dalam kalimat yang mempunyai arti lebih dari sekadar angka atau jumlah yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi masalah, menganalisisnya, dan menafsirkan data yang ada. Sumber data yang digunakan, yaitu 1 dokumen dan 2 informan. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu mengkaji dokumen atau arsip content analysys.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis mengalir flow model of analysis yang bergerak dalam tiga komponen reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut. 1 Struktur novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat, 2Problematika sosial yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini adalah kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang saling berkaitan yang menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat yang diceritakannya, BAB I Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 729 DOI ISSN-E 2830-6228 Social Problems in the Novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata a Study of Literary Sociology A. Nurhayati1*, Gusni2 1Universitas Muhammadiyah Palopo 2Institut Agama Islam IAI Ass’asiyah Sengkang ABSTRACT Social Problems in the Novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata The Study of Sociology of Literature. Indonesian Language and Literature Education Study Program, University of Muhammadiyah Palopo. The purpose of this study is to describe 1 the structure of the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata; 2 social problems contained in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata This research uses a sociological approach to literature. The form of the research is descriptive qualitative, the data collected will be in the form of words in sentences that have more meaning than just numbers or amounts that aim to describe or describe what is the problem, analyze it, and interpret the existing data. Sources of data used, namely 1 documents and 2 informants. The data collection technique applied is reviewing documents or archives content analysis. The data analysis technique used is a flow model of analysis, which involves three components of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of data analysis, it can be concluded as follows. 1 The structure of the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata includes the theme, plot, characters and characterizations, setting, point of view, and mandate, 2 The social problems contained in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata are poverty, education, work, and interrelated economic problems that become a problem in the life of the people he tells about, CHAPTER I Keywords Human, Rainbow Lascar Corresponding Author ratunigrat83 Nurhayati dan gusni 730 Problematika Sosial dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Kajian Sosiologi Sastra A. Nurhayati1*, Gusni2 1Universitas Muhammadiyah Palopo 2Institut Agama Islam IAI Ass’asiyah Sengkang ABSTRAK Problematika Sosial dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Kajian Sosiologi Sastra. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1 stuktur novel LaskarPelangikarya Andrea Hirata; 2 problematika sosial yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Bentuk penelitiannya adalah kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan akan berwujud kata-kata dalam kalimat yang mempunyai arti lebih dari sekadar angka atau jumlah yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi masalah, menganalisisnya, dan menafsirkan data yang ada. Sumber data yang digunakan, yaitu 1 dokumen dan 2 informan. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu mengkaji dokumen atau arsip content analysys.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis mengalir flow model of analysis yang bergerak dalam tiga komponen reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut. 1 Struktur novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat, 2Problematika sosial yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini adalah kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang saling berkaitan yang menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat yang diceritakannya, BAB I Kata Kunci manusia,lascar pelangi Submitted 5 October; Revised 18 October; Accepted 26 October Corresponding Author ratunigrat83 Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 731 PENDAHULUAN • Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Karya sastra menurut Horatius dalam Sudjiman, 199212-13 bersifat dulce at utile; menyenangkan dan karena itu, kehadiran karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, melalui sebuah proses perenungan terhadap dunia realitas yang dipengaruhi oleh berbagai fenomena. Dunia nyata yang dimaksud dapat dilihat dalam dua kategori besar yaitu kejadian masyarakat secara luas dan masyarakat skala kecil. Masyarakat dalam ukuran luas adalah semua kejadian yang berlangsung di luar diri seorang pengarang, sedangkan masyarakat ukuran kecil diambil dari kegiatan yang terjadi dalam lingkungan diri pribadi sastrawan. Cerita rekaan sebagai karya sastra seharusnya menarik dan merangsang rasa ingin tahu. • Semua cerita rekaan ada kemiripan dengan sesuatu di dalam hidup ini karena bahannya diambil dari pengalaman hidup. Dengan menggunakan berbagai sarana literer pengarang menyajikan cerita yang salah satu aspeknya mirip dengan kenyataan. Ini merangsang keingintahuan pembaca. Ia bukan hanya ingin tahu kelanjutan cerita, melainkan mungkin juga ingin tahu sarana yang digunakan pengarang untuk membuat ceritanya hidup dan memikat. Sarana itu dapat ditemukan di dalam tiap-tiap cerita jika kita membacanya dengan cermat, dengan memperhatikan baik-baik siapa tokoh ceritanya, apa peristiwa yang dialaminya, dan sebagainya. Kita membaca sambil mengkaji atau menganalisis cerita. Pengkajian cerita rekaan juga membantu pembaca memahami cara pengarang mengungkapkan batinnya secara kreatif. • Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa melepaskan diri dari ikatan suatu masyarakat serta hidup secara individual tanpa adanya pengaruh dari manusia yang lain. Kehidupan bermasyarakat dan kodratnya sebagai makhluk sosial itulah yang menuntut manusia untuk terus melakukan interaksi dalam kehidupannya. Mereka menggunakan bahasa untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama karena bahasa merupakan alat yang paling sempurna dan mendasar dalam proses interaksi. Tidak ada satu hal pun dalam interaksi manusia yang terlepas dari penggunaan bahasa. Maka dari itu bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia keterkaitan sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. • Dunia sastra berkembang sesuai dengan kehidupan dan perubahan zaman. • Buku-buku kesusastraan bertambah tidak saja dalam jumlah, tetapi juga dalam corak dan sifatnya, perbedaan pikiran, gaya bentuk maupun masalahnya. Hal itu terlihat pula dalam sejarah perkembangan kesusastraan itu dari era ke era. Ada ciri khas tersendiri pada setiap generasi yang menarik untuk selalu disimak baik dari segi tema maupun gaya penceritaannya. Dewasa ini novel bertema remaja, cinta, seks banyak bermunculan di peredaran. Tema yang begitu menjual tapi kurang mendidik bagi pembaca pada umumnya. Namun dari sekian banyak itu, masih terdapat beberapa novel yang berusaha untuk tidak tergoda dengan tema itu dan berusaha memberikan tema lain yang dikemas secara apik sehingga menjadikan sebuah bacaan yang bermutu dan berkualitas. Nurhayati dan gusni 732 • Salah satu dari beberapa novel tersebut, terdapat sebuah novel yang menjadikan pendidikan sebagai temanya. Memiliki gaya penceritaan yang apik dan penggunaan sudut pandang serta setting yang terperinci yang menjadikannya sebuah novel yang enak dan layak dibaca. Diramu menjadi sebuah bacaan yang imajinatif, sugestif, serta mendidik bagi pembaca. Novel ini adalah LaskarPelangi karya Andrea Hirata. Novel ini juga telah dijadikan bahan kajian skripsi maupun tesis di berbagai Universitas. • Beberapa komentar positif tentang novel ini pun bermunculan. Andrea Hirata telah mengalami lompatan yang gemilang untuk mengikuti jejak sang legenda Buya Hamka, berkarya dan menjadi fenomena. Meskipun novel ini bernilai yang bersumber dari Islam, seperti halnya novel Buya Hamka, namun dapat diterima berbagai kalangan kaum beragama dan kepercayaan tanpa ada perasaan terancam. Laskar Pelangi menembus batas lintas agama Asrori. S. Karni, 2008 5, novel ini merupakan potret kualitas pendidikan nyata bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat Sapardi Djoko Damono dalam Laskar Pelangi 2005, seorang sastrawan dan guru besar fakultas Ilmu Budaya UI bahwa Laskar Pelangi merupakan sebuah ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala dan kualitas pendidikan. Korrie Layyun Lampan, seorang sastrawan dan ketua komisi DPRD Kutai Barat dalam Laskar Pelangi 2005 menyatakan bahwa Laskar Pelangi merupakan cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia yang sederhana, jujur, tulus, gigih, ulet, penuh dedikasi, sabar dan takwa, yang dituturkan secara indah dan cerdas. Kemiskinan, sebagai sebuah penyakit sosial harus diperangi dengan adanya pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Dalam hubungan itu hendaknya semua harus berperan aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi kekuasaan dan materi. • Beberapa pernyataan di atas menunjukkan bahwa novel ini sangat berkualitas baik secara isi, kedalaman makna, serta cara penyampaiannya. Sebuah novel yang dapat membangkitkan kembali semangat berjuang untuk memajukan dunia pendidikan yang berbekal keyakinan bahwa cita-cita setinggi apapun akan dapat tercapai dengan tekad dan optimisme. Semua ini terangkum dalam pernyataan yang diungkapkan Garin Nugroho, seorang sineas dalam Laskar Pelangi 2005 bahwa di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. • Buku ini ditulis dalam semangat realitas sekolah, sebuah dunia yang tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh. Masalah sosial yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi merupakan sebuah realita dalam pendidikan di Indonesia. Novel ini menceritakan tentangkemiskinan dan hubungannya dengan pendidikan, betapa sulit pendidikan di salah satu pulau terkaya di Indonesia. Mereka tetap berjuang dan berusaha keras menempuh pendidikan di tengah kemiskinan yang ada dalam masyarakat Belitong. Mereka bertujuan mengentaskan kemiskinan itu dengan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa karya sastra merupakan cermin masyarakat pada saat karya tersebut diciptakan. Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 733 • Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ririh Yuli Atminingsih pada tahun 2007 yang berjudul ”Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel LaskarPelangi karya Andrea Hirata”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa jenis gaya bahasa dalam novel Laskar Pelangi, yaitu simile, metafora, dipersonifikasi, hiperbola, ironi, paradoks, metonimia, alusio, dan lain sebagainya. Novel Laskar Pelangi juga mengandung beberapa nilai didik yang meliputi nilai religius, nilai sosial, dan nilai moral. Penelitian ini juga bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Indonesia jenjang SMA kelas XI, menggunakan novel Laskar Pelangi sebagai bahan ajar dan sesuai dengan kurikulum yang ada. METODOLOGI A. Jenis Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal indivudu atau kelompok, keadaan, gejala, atau fenomena yang lebih berharga daripada hanya pernyataan dalam bentuk angka-angka dan tidak terbatas pada pengumpulan data melainkan meliputi analisis dan interpretasi data Sutopo, 1997 8-10. Subroto 1992 5 mengatakan bahwa metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak dirangsang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Metode ini bersifat deskriptif sehingga datanya berupa kalimat yang dianalisis dari segi kegramatikalannya dengan menggunakan teori atau pendekatan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ancangan struktural, maksudnya meneliti dan memerikan serta menerangkan segi-segi tertentu mengenai struktur bahasa berdasarkan fakta-fakta kebaAlwi yang dijumpai dalam pertuturan Subroto, 1992 32. Pemilihan jenis penelitian kualitatif deskriptif ini disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas dan tujuan penelitian. Untuk membahas permasalahan dan mencapai tujuan penelitian, penelitian kualitatif deskriptif menggunakan strategi berpikir fenomenologis yang bersifat lentur dan terbuka serta menekankan analisisnya secara induktif dengan meletakkan data penelitian bukan sebagai alat pembuktian, tetapi sebagai modal dasar untuk memahami fakta-fakta yang ada Sutopo, 1997 47. B. Desain Penelitian Pada penelitian ilmiah diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi yang seimbang dengan kadar penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Nasir, 198599. Penelitian terhadap novel “Laskar Pelangi” diarahkan pada penelitian deskriptif kualitatif yang merujuk pada segi alamiah. Adapun fakta yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu problematika sosial yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini Nurhayati dan gusni 734 diarahkan untuk memperoleh deskripsi yang objektif dan akurat dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. C. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah novel “Laskar Pelangi” yang ditulisoleh Andrea Hirata dengan kajian sosiologi sastra khususnya problematika sosial.. D. Definisi Konsep Demi menghindari tumpang tindih pemakaian istilah dalam penelitian, maka akandiberikan batasan definisi utamanya untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, serta menyatukan pengertian sebuah istilah. Berikut beberapa istilah yang dipergunakan dalam penenelitian ini. sosial adalah masalah-masalah kemasyarakatan berupa kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang menimbulkan kesenjangan di masyarakat sastra adalah merupakan salah satu metode telaah sastra yang mengaitkan antara hasil karya sastra dengan masyarakat pada saat karya tersebut diciptakan. E. Fokus Penelitian Fokus kajian dalam penelitian ini yaitu problematika sosial meliputi kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Instrumen penelitian disesuaikan dengan metode pengumpulan data yang digunakan. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data untuk mencatat data yang mendukung kegiatan penelitian seperti mencatat kalimat atau kutipan dari novel yang mendukung permasalahan mengenai problematika sosial yaitu kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. G. Data dan Sumber Data Sumber data dan data dalam penelitian merupakan dua hal pokok yang harus diklarifikasikan dalam penelitian. Sumber data merupakan sumber dari mana data dapat diperoleh. Yang dimaksud data ialah semua informasi atau bahan mentah yang disediakan alam dalam arti luas yang harus dicari dan dikumpulkan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan masalah yang diteliti Subroto, 1992 34. Sehingga data itu merupakan bahan yang sesuai untuk memberi jawaban terhadap masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini adalah data kebahasaan berupa satuan-satuan lingual yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi. Satuan-satuan lingual tersebut berwujudproblematika sosial dalam novelLaskar Pelangi karya Andrea Hirata. Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 735 Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka Yogyakarta, cetakan ke dua puluh, Maret 2008 setebal xviii + 534 halaman. H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah teknik pustaka, teknik simak, dan catat. Teknik pustaka yaitu pencarian data dengan menggunakan sumber-sumber tertulis yang mencerminkan pemakaian bahasa sinkronis Subroto, 1992 42. Teknik pustaka merupakan pengambilan data dari sumber tertulis oleh peneliti dalam rangka memperoleh data beserta konteks lingual yang mendukung untuk dianalisis. Pengumpulan data melalui teknik pustaka ini dilakukan dengan membaca, mencatat, dan mengumpulkan data-data dari sumber data tertulis. Selanjutnya sumber tertulis itu dilakukan pembacaan dengan seksama lalu dipilih tuturan yang relevan sebagai data yang dianalisis. Setelah itu, data dicatat dalam kartu data. Data-data yang telah dikumpulkan lalu diperikan sesuai dengan rumusan masalah untuk dianalisis. Pengambilan data dilakukan dengan teknik simak dan catat yaitu peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakan terhadap data secara cermat. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mengetahui wujud data penelitian yang benar-benar diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi terdapat aspek penyeleksian dalam pengambilan data dari sumber data. Berdasarkan penyimakan secara cermat dan teliti itu kemudian dilakukan pencatatan data. Penyimakan itu sebenarnya dapat dilakukan baik terhadap aturan-aturan yang dilisankan maupun yang dituliskan atau tertulis Subroto, 1992 41-42. Pencatatan data dalam penelitian ini dengan menerapakan kartu data. Data dicatat pada kartu data yang telah disiapkan dengan diberi nomor urut data dan keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga akan mudah mengklasifikasikan data dan menganalisisnya. I. Teknik Analisis Data Proses analisis dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis mengalir. Analisis mengalir ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tiga kegiatan ini terjadi secara bersamaan dan saling menjalin, baik sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data secara paralel Milles, 199213. Bilamana hal itu tidak dilakukan maka akibatnya peneliti akan banyak menghadapi kesulitan karena banyaknya data yang berupa deskripsi kalimat. Proses menganalisis data dalam penelitian ini dapat dijelaskan seperti berikut ini. Kegiatan yang dilakukan sebelum menganalisis data, bahwa data yang telah terkumpul diklasifikasikan terlebih dahulu. Langkah mengklasifikasikan data ini merupakan langkah selanjutnya setelah data dikumpulkan dengan teknik- teknik yang telah disebutkan teknik pustaka, simak, dan catat. Klasifikasi itu dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan Nurhayati dan gusni 736 analisis. Klasifikasi data ini mencakup problematika sosial kemudian diamati secara kritis dan mendalam. Langkah selanjutnya adalah reduksi data, yaitu proses seleksi data, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar dalam rangka penarikan kesimpulan. Pada saat reduksi data ini, data yang telah diklasifikasikan diseleksi untuk memilih data yang berlimpah kemudian dipilah dalam rangka menemukan fokus penelitian. Artinya data berupa bagian deskripsi dan refleksinya disusun dalam rumusan yang singkat berupa pokok-pokok penemuan yang penting yang disebut reduksi data. Sejak pengumpulan data, peneliti sebagai instrumen kunci sudah mulai memahami adanya data, karakteristik data, dan hal-hal yang dianggap bernilai dalam penarikan kesimpulan. Jadi data itu pada satu segi harus ditunjukkan sebagai data pembuktian data display, namun pada segi lain data semakin dapat direduksi datareduction. Reduksi data dilakukan untuk menangkap makna dan fungsi yang menonjol dan utama dari segi tertentu yang dianalisis Subrotoo, 199760. Setelah itu, membuat penyajian data. Menurut Sutopo 1997 61 penyajian data merupakan proses merakit atau mengorganisasikan informasi yang ditemukan yang memungkinkan penarikan kesimpulan. Mengorganisasikan informasi penelitian yang ditemukan ini merupakan proses intelektual yang penting dalam penelitian kualitatif. Adapun komponen unsur-unsur novel dalam kerangka kajian sosiologi sastra itu disajikan dalam uraian, kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonoimi. Langkah berikutnya membuat verifikasi atau penarikan kesimpulan sebagai langkah yang esensial dalam proses penelitian. Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas pengorganisasian informasi yang diperoleh dalam analisis data. Kemudian dilakukan penafsiran intelektual terhadap simpulan-simpulan yang diperoleh. Peneliti menarik kesimpulan dan verifikasi berdasarkan reduksi maupun sajian data, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung kesimpulan yang ada dan juga pendalaman untuk menjamin mantapnya hasil penelitian Sutopo, 199788. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Struktur Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Struktur novel Laskar Pelangi dibangun oleh unsur tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, dan sudut pandang. a. Tema Novel ini bertema tentang pendidikan. Namun terdapat pula sub- sub tema, seperti kemiskinan dan percintaan. b. Penokohan Novel ini terdiri dari beberapa tokoh yang membangun cerita. Terdapat lebih dari sepuluh tokoh yang ditampilkan. Tokoh tersebut terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Ikal aku, Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 737 Lintang dan Mahar sedangkan tokoh tambahannya adalah Syahdan, Kucai, Bore Samson, A Kiong, Harun, Trapani, Sahara, Flo, serta guru mereka yaitu Bu Muslimah dan Pak Harfan. Kesepuluh siswa ini dinamakan Laskar Pelangi. Penokohan dalam novel ini diceritakan begitu lengkap, detail, dan menyeluruh sehingga karakter yang ditampilkan begitu kuat dan utuh. c. Latar / Setting Latar dalam novel Laskar Pelangi dibagi menjadi 1 Latar Tempat Terdapat beberapa tempat yang menjadi latarnya, antara lain Sekolah Muhammadiyah, Gedong, Sekolah PN, Sebuah jalan di penggir rawa, pohon filicium, toko Sinar Harapan, halaman kelenteng, podium kehormatan, Pangkalan Punai, tempat lomba kehormatan, masjid Al hikmah, gunung Selumar, di atas perahu, pulau Lanun, bioskop, serta Zaal batu. Semua tempat ini berada di Belitong, kecuali sebagian kecil buku ini yang bertempat di Jakarta yang menceritakan kehidupan tokoh utama menjadi tukang pos setelah ia dewasa. Latar berfungsi juga sebagai pendukung dan penjelas dari tema. 2 Latar Waktu Penggambaran waktu yang dipakai dalam novel ini berupa penunjukan jam, tingkat kelas yang ditempuh, senja, menjelang magrib, setelah subuh, pada waktu pagi, sore, di siang ini serta penyebutan hari. 3 Latar Sosial Novel ini bercerita tentang keadaan masyarakat di Belitong yang pada umumnya miskin. Belitong adalah nama dari sebuah pulau di daerah Sumatera. Kemiskinan yang terjadi itu tak lebih dari potret ketidak merataan dari distribusi kekayaan dari salah satu daerah terkaya di ini adalah penghasil timah terbesar di Indonesia, PN Timah sebagai pengelolanya merupakan simbol dari kemegahan Belitong. Sebuah paradoks yang terjadi dalam masyarakat. Penduduk Belitong pada umumnya beragama Islam dan sebagian besar merupakan ras Melayu yang masih memegang teguh adat istiadat dan mitos yang mereka percaya. d. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini adalah sudut pandang aku sebagai orang pertama. Tokoh aku menjadi pangkal pengarang dalam menceritakannya. Hal-hal yang berhubungan dengan aku menjadi sesuatu yang sangat penting serta menjadi pusat cerita dalam novel tersebut. Tokoh ini memiliki jangkauan yang terbatas dalam penceritaannya, hanya sebatas sesuatu yang dialami oleh tokoh tersebut. Pada akhir buku ini, tokoh aku berganti,dari yang semula Ikal menjadi Syahdan, teman Ikal yang juga termasuk dalam anggota Laskar Pelangi. Nurhayati dan gusni 738 e. Amanat Amanat yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini antara lain adalah ajakan kita untuk bersyukur dalam hidup. Kisah tentang semangat menempuh pendidikan di tengah minimnya fasilitas serta kemiskinan yang ada di Belitong membuat kita paham untuk lebih bersyukur dalam kehidupan. Selain itu, Novel ini juga mengandung amanat tentang himbauan untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama. Amanat yang lain adalah kerja keras serta tekad yang pantang menyerah yang harus kita lakukan dalam menggapai tujuan yang kita impikan. Novel ini menyarankan pembaca untuk bertindak secara rasional tanpa melibatkan dunia klenik. Karena ada sebab ada akibat. Sesuatu tidak akan datang dari langit secara tiba-tiba. f. Alur Alur dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yaitu alur maju. Alur maju adalah rangkaian cerita yang urutannya sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita yang bergerak ke depan. 2. Problematika Sosial dalam Novel Laskar Pelangi Masalah sosial yang terihat jelas dalam novel tersebut adalah penduduk Belitong yang pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan adalah dasar dan muara dari berbagai masalah sosial yang terdapat dalam novel ini. Kemiskinan menjadikan hidup mereka sengsara serta menderita. Hal ini disebabkan oleh minimnya SDM serta pendidikan yang mereka miliki. Mereka tidak beranggapan bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang penting pada anak-anaknya karena pendidikan tidak akan dapat mengubah masa depan keluarga mereka. Pendidikan yang rendah inilah yang menyebabkan mereka tidak memiliki pekerjaan yang layak karena mereka tidak mempunyai sesuatu yang dapat diandalkan. Kualitas SDM mereka jelas kalah jauh jika dibandingkan dengan yang lain. Pekerjaan yang mereka dapatkan tidak lebih dari pekerjaan rendahan, misalnya, karyawan rendahan PN, kuli panggul dan nelayan. Pekerjaan ini tentunya merupakan pekerjaan tanpa upah yang maksimal. Upah yang minim inilah yang menyebabkan ekonomi mereka berjalan stagnan pada level tertentu. Mereka tidak dapat menaikkan ekonomi mereka ke taraf yang lebih baik. Hal demikian yang menjadikan kehidupan mereka terusdilanda kemiskinan, menjadikan sebuah masalah sosial seperti sebuah lingkaran setan tanpa ujung. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masalah sosial beserta pemecahannya. Novel ini memiliki beberapa masalah sosial seperti yang telah diuraikan di atas beserta sebuah solusinya. Solusi dari masalah tesebut tak lain adalah dengan adanya pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Pendidikan seperti ini dapat terwujud jika ada minat serta perasaan membutuhkan, semangat dan haus akan ilmu yang dimiliki siswa. Selain itu mutlak diperlukan seorang guru yang berkompeten serta memiliki kepribadian yang tangguh. Semua ini dilukiskan dengan baik oleh pengarang melalui kehidupan di sekolah miskin Muhammadiyah. Formosa Journal of Sustainable Research FJSR 2022 729-740 739 Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup pengarang. Latar belakang dari penulisan novel ini adalah keinginan pengarang untuk memberikan sesuatu yang berharga kepada gurunya. Sesuatu yang berharga tersebut adalah sebuah buku. Buku dianggap berharga karena dalam perjalanannya selama menempu pendidikan, buku merupakan barang yang dianggap mewah. Semua ini tak lain adalah sebuah bentuk penghargaan dan apresiasi pengarang kepada gurunya atas upayanya dalam memajukan pendidikan selama ini KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Struktur yang membangun novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat. 2. Problematika sosial yang terdapat dalam novel meliputi masalah kemiskinan, pendidikan, dan pekerjaanPekerjaan ini tentunya merupakan pekerjaan tanpa upah yang maksimal. Upah yang minim inilah yang menyebabkan ekonomi mereka berjalan stagnan pada level tertentu. Mereka tidak dapat menaikkan ekonomi mereka ke taraf yang lebih baik. Hal demikian yang menjadikan kehidupan mereka terus dilanda kemiskinan. DAFTAR PUSTAKA Apresasi Prosa Fiksi. Bandung Sinar Baru. Dewey, John. 1990. Literature is a Social Institution. From British Journal of Special Literature. No. 1 page 154. http/ diaksestanggal 9 Januari 2018. Dola, Abdullah. 2007. Apresiasi Prosa Fiksi dan Drama. Makassar Badan Penerbit UNM. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta Pustaka Widyatama Faruk, 1994. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik Sampai Post Modernisme. Yogyakarta Pustaka Pelajar Hartoko,Dick dan B. Rahmanto. 1985. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Hirata, Andrea. 2005. Laskar Pelangi. Yogyakarta Bentang. Idianto M. 2004. Sosiologi Sastra untuk SMA kelas X. Jakarta Erlangga. Jabrohim 2001. Metodologi Penelitian Hanindita. Junus, Umar. 1986. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Surakarta UNS Press. Machdy, Mohammad. 2009. Masalah Sosial. Http// Diakses tanggal 15 Januari 2018. Milles M, B dan Michaell H. 1992. Analisis Data Kulitatif. Jakarta Universitas Indonesia Press. Nasir, Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta Gadjah University Press. Nurhayati dan gusni 740 Paul G. Paris. 2003. The International Baccalaurude Literatue of the Social Mirror. Paul G. Paris, the flinder University, School of Literature Journal Vol. 4, No. 3, http/ 232Diakses tanggal 9 Januari 2018. Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Teori, Mode dan Penelitian Sastra. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Ririh Yuli Atminingsih. 2007. Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Skripsi. Universitas Sebelas diterbitkan. Diunduh 18 Januari 2018. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra Pendekatan, metode, tekhnik dan kiat. Yogyakarta Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada. Saraswati, Ekarini. 2003. Sosiologi Sastra; Sebuah Pemahaman Bayu Media dan UMM Press. Semi, Atar. 2003. Anatomi Sastra. Bandung; Angkasa Raya. Soekanto, Soejono. 1991. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta PT Raja Grafindo. Penelitian Kualitatif Jakarta Pustaka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 1998. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta Pustaka Jaya. Sutopo, 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif Metodologi Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta Press Tang, Muhammad Rapi. 2007. Pengantar Teori Sastra yang Relevan Sebuah Alternatif Pengkajian Ilmiah. Makassar Badan Penerbit UNM. Tarigan, Henry Prinsip-Prinsip Dasar Angkasa. Teeuw, A. A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. __________ 1995. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta Gramedia. Waluyo, 2002. Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta UNS Press. Wellek, Rene and Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Diterjemahkandalam Bahasa Indonesia Oleh Melani Gramedia. Wiyatmi. 2005. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta Pustaka. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Pustaka AminuddinDAFTAR PUSTAKA Apresasi Prosa Fiksi. Bandung Sinar is a Social InstitutionJohn DeweyDewey, John. 1990. Literature is a Social Institution. From British Journal of Special Literature. No. 1 page 154. http/ diaksestanggal 9 Januari Prosa Fiksi dan DramaAbdullah DolaDola, Abdullah. 2007. Apresiasi Prosa Fiksi dan Drama. Makassar Badan Penerbit Penelitian SastraSuwardi EndraswaraEndraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta Pustaka Widyatama Faruk, 1994. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik Sampai Post Modernisme. Yogyakarta Pustaka Pelajar Hartoko,Dick dan B. Rahmanto. 1985. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta Pustaka Sastra untuk SMA kelas XM IdiantoIdianto M. 2004. Sosiologi Sastra untuk SMA kelas X. Jakarta Erlangga. Jabrohim 2001. Metodologi Penelitian Sastra Sebuah PengantarUmar JunusJunus, Umar. 1986. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Surakarta UNS MachdyMachdy, Mohammad. 2009. Masalah Sosial. Http// Diakses tanggal 15 Januari MillesH Dan MichaellMilles M, B dan Michaell H. 1992. Analisis Data Kulitatif. Jakarta Universitas Indonesia NasirNasir,
Buku Laskar Pelangi. - Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi bisa jadi bahan pembelajaran sastra. Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak disukai masyarakat. Seiring perkembangan zaman ide cerita yang diangkat dalam sebuah novel jadi semakin beragam. Tak hanya terkait kehidupan asmara tetapi juga isu sosial, agama hingga politik dan budaya. Salah satu novel yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Saking populernya novel Laskar Pelangi dibuat sebuah film. Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui unsur intrinsik novel Laskar Pelangi. Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan. Namun, keterbatasan tersebut tak lantas membuat anak-anak menyerah dengan impiannya. Lebih jauh berikut ini informasi mengenai unsur intrinsik novel Laskar Pelangi, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum melalui pada Rabu, 08/03/2022. 2 dari 3 halaman 1. Tema Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi yang pertama adalah mengenai tema. Novel ini menceritakan perjuangan dan semangat para siswa. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap semangat bersekolah dan mengejar cita-cita. 2. PenokohanUnsur intrinsik novel Laskar Pelangi berikutnya adalah penokohan. Pada novel ini terdapat 10 tokoh utama yakni Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, Akiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Adapun penjabaran watak dan karakternya adalah sebagai berikut Ikal bisa dibilang adalah tokoh paling pintar. Ia memiliki minat di bidang sastra yang digambarkan dengan kegemarannya menulis puisi. Ia mencintai A Ling yang merupakan sepupu A Kiong. Namun, hubungan mereka harus berakhir karena A Ling pergi ke Jakarta. Lintang sendiri merupakan teman sebangku Ikal yang sangat jenius. Ia berasal dari keluarga nelayan miskin yang tidak mempunyai perahu namun harus menghidupi 14 jiwa. Minatnya untuk sekolah sangat besar. Hal ini ditunjukkan sejak pertama kali di sekolah dan selalu aktif di kelas. Namun, sangat disayangkan cita-citanya untuk menjadi ahli matematika terpaksa harus ia korbankan. Mengingat ia harus menggantikan peran ayahnya yang telah meninggal sebagai tulang punggung keluarga. Sahara menjadi satu-satunya anak gadis anggota Laskar Pelangi. Sifatnya keras kepala, patuh terhadap agama, memiliki pendirian kuat, pandai dan ramah. Mahar memiliki paras tampan, tubuhnya kurus dan berbakat di bidang seni. Saat dewasa, sempat menganggur karena ibunya sakit-sakitan. Suatu hari nasib baik menghampirinya, salah seorang petinggi mengajaknya membuat dokumentasi permainan tradisional. Mahar juga berhasil meluncurkan novel persahabatan. AKiong merupakan salah satu tokoh dalam novel Laskar Pelangi adalah keturunan Tionghoa yang menjadikan Mahar sebagai suhunya. Meski buruk rupa, namun baik hati dan suka menolong. Syahdan merupakan sosok yang tidak menonjol dan tidak pernah diperhatikan. Namun, ia mempunyai cita-cita menjadi aktor. Berkat kerja kerasnya, ia berkesempatan menjadi aktor meskipun perannya kecil. Akhirnya, karena bosan ia memutuskan kursus komputer dan menjadi network designer. Kucai selalu dipercaya menjadi ketua kelas dalam setiap generasi sekolah. Akibat kurang gizi, ia mengalami rabun jauh dan penglihatannya melenceng. Sejak kecil mahir sebagai politikus dan saat dewasa menjadi ketua fraksi DPRD Belitung. Borek adalah laki-laki yang ingin selalu tampil macho. Saat dewasa, ia bekerja sebagai kuli. Trapani adalah pria tampan ini baik hati dan pandai. Namun, karena terlalu bergantung dengan ibunya membuatnya tinggal di rumah sakit jiwa. Harun adalah tokoh dalam Laskar Pelangi yang mempunyai keterbelakangan mental sehingga memulai sekolahnya terlambat. Ia memiliki sifat jenaka. 3 dari 3 halaman Plot atau Alur Cerita Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi lainnya adalah plot atau alur cerita. Dalam novel ini alur yang digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa. Meski begitu, banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan misteri tersebut berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya. LatarLatar tempat sebagai unsur intrinsik novel Laskar pelangi ini di antaranya adalah sebagai berikut Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Hirata, 6 2006 Di bawah Pohon Hirata, 159 2006 Di dalam Gua Hirata, 396 2006 Selanjutnya suasana yang terjadi dalam cerita novel Laskar Pelangi di antaranya yakni menyenangkan, menegangkan, dan juga mengharukan. Sudut Pandang Penggunaan sudut pandang sebagai salah satu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi yang pertama, yakni tokoh aku Ikal yang menjadi pelaku utama. Gaya Bahasa Sementara itu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi dari gaya bahasa yang digunakan penulis adalah gaya bahasa Indonesia yang terpengaruh dengan aksen budaya bahasa Melayu. Selain itu, juga penulis menggunakan beberapa istilah asing di dalam penulisannya. Amanat Adapun unsur intrinsik novel Laskar Pelangi juga meliputi amanat yang dapat Amanat yang dapat dipetik dari isi cerita novel “Laskar Pelangi” di antaranya yakni Semangat, gigih, jangan mudah menyerah dan putus asa dengan keadaan Bergembira, optimis, jangan mudah pesimis Berjuang dengan gigih Bermimpi dan bercita-citalah yang tinggi Kesimpulan Novel populer yang diangkat menjadi sebuah film ini tak sekedar hiburan semata, tetapi alur cerita yang dimiliki juga sarat akan makna kehidupan yang penuh perjuangan. Meski hidup di tengah keterbatasan namun ternyata masing ada anak-anak yang sangat bersemangat memperjuangkan haknya untuk belajar di sekolah. [nof]Baca jugaPerbedaan Cerpen dan Novel yang Perlu Diketahui, Ini PenjelasannyaMengenal Cerpen Beserta Unsur Intrinsik, Berikut Penjelasan LengkapnyaMengenal Unsur Cerpen, Lengkap Beserta Perbedaan dan PengertiannyaPerbedaan Unsur Ekstrinsik Drama dan Intrinsiknya Secara Mudah, Cocok Bagi PelajarMengenal Perbedaan Novel dan Cerpen, Berikut Penjelasannya
fakta novel laskar pelangi